Sejarah Awal Berdiri Kota Lampung (Bandar Lampung) - Kota Bandar Lampung adalah sebuah kota besar, sekaligus ibu kota provinsi Lampung, Indonesia. Secara geografis, kota ini telah menjadi pintu gerbang utama di pulau Sumatera, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari pulau Jawa menuju Sumatera begitu juga sebaliknya.
Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah daratan 169,21 km² yang terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan dengan populasi penduduk 891.374 jiwa (berdasarkan sensus 2010), kepadatan penduduk sekitar 5.304 jiwa/km² dan diproyeksikan pertumbuhan penduduk mencapai 2,4 juta jiwa pada tahun 2030. Saat ini kota Bandar Lampung merupakan pusat jasa dan perdagangan serta perekonomian di provinsi Lampung.
Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah daratan 169,21 km² yang terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan dengan populasi penduduk 891.374 jiwa (berdasarkan sensus 2010), kepadatan penduduk sekitar 5.304 jiwa/km² dan diproyeksikan pertumbuhan penduduk mencapai 2,4 juta jiwa pada tahun 2030. Saat ini kota Bandar Lampung merupakan pusat jasa dan perdagangan serta perekonomian di provinsi Lampung.
Sejarahnya :
Sebelum tanggal 18 Maret 1964 Propinsi Daerah Tingkat I Lampung adalah merupakan Kresidenan, berdasarkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-Undang Nomor 14 tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Propinsi Daerah Tingkat I Lampung dengan Ibukota Tanjungkarang-Telukbetung. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1983, Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung diganti namanya menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung.
Pada zaman Hindia Belanda status Kotamadya Tanjungkarang-Telukbetung termasuk wilayah Onder Afdeling Telukbetung, sedangkan pada zaman pendudukan Jepang dibawah pimpinan seorang Siho (bangsa Jepang), dibantu oleh seorang Fuku Siho (bangsa Indonesia). sejak kemerdekaan Indonesia hingga awal tahun 1980-an Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung memiliki status kota kecil yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Lampung Selatan dengan sebutan Kota Tanjungkarang-Telukbetung.
Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1950 sebutan kota kecil berubah menjadi Kota Besar Tanjungkarang-Telukbetung, berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1982, tentang Perubahan wilayah yang diperluas serta pemekaran Kecamatan dari 4 kecamatan dan 30 kelurahan menjadi 9 kecamatan dengan 58 Kelurahan/Desa. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1983 Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung mulai tanggal 17 Juni 1983 diganti menjadi Kotamayda Daerah Tingkat II Bandar Lampung.
Berdasarkan Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor 140/1799/PUOD tanggal 19 Mei 1987 serta Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Lampung Nomor G/185/B.III/HK/1988 tanggal 16 Juli 1988, tentang Pemekaran Wilayah di Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung dari 9 Kecamatan dan 58 Kelurahan/Desa menjadi 9 Kecamatan dan 84 Kelurahan.
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, setiap "Kotamadya" diubah menjadi "Kota", maka Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung berubah sebutan menjadi Kota Bandar Lampung. Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 4 tahun 2001 tentang Pemekaran Wilayah Kota Bandar Lampung dari 9 Kecamatan dan 84 Kelurahan. menjadi 13 Kecamatan dan 98 Kelurahan dengan luas wilayah 196.120 Ha.
Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1950 sebutan kota kecil berubah menjadi Kota Besar Tanjungkarang-Telukbetung, berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1982, tentang Perubahan wilayah yang diperluas serta pemekaran Kecamatan dari 4 kecamatan dan 30 kelurahan menjadi 9 kecamatan dengan 58 Kelurahan/Desa. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1983 Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung mulai tanggal 17 Juni 1983 diganti menjadi Kotamayda Daerah Tingkat II Bandar Lampung.
Berdasarkan Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor 140/1799/PUOD tanggal 19 Mei 1987 serta Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Lampung Nomor G/185/B.III/HK/1988 tanggal 16 Juli 1988, tentang Pemekaran Wilayah di Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung dari 9 Kecamatan dan 58 Kelurahan/Desa menjadi 9 Kecamatan dan 84 Kelurahan.
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, setiap "Kotamadya" diubah menjadi "Kota", maka Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung berubah sebutan menjadi Kota Bandar Lampung. Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 4 tahun 2001 tentang Pemekaran Wilayah Kota Bandar Lampung dari 9 Kecamatan dan 84 Kelurahan. menjadi 13 Kecamatan dan 98 Kelurahan dengan luas wilayah 196.120 Ha.
Sejarah Sebelum Kemerdekaan :
Wilayah Kota Bandar Lampung pada zaman kolonial Hindia Belanda termasuk wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912 Nomor : 462 yang terdiri dari Ibukota Telokbetong sendiri dan daerah-daerah disekitarnya. Sebelum tahun 1912, Ibukota Telokbetong ini meliputi juga Tanjungkarang yang terletak sekitar 5 km di sebelah utara Kota Telokbetong (Encyclopedie Van Nedderland Indie, D.C.STIBBE bagian IV).
Ibukota Onder Afdeling Telokbetong adalah Tanjungkarang, sementara Kota Telokbetong sendiri berkedudukan sebagai Ibukota Keresidenan Lampung. Kedua kota tersebut tidak termasuk ke dalam Marga Verband, melainkan berdiri sendiri dan dikepalai oleh seorang Asisten Demang yang tunduk kepada Hoof Van Plaatsleyk Bestuur selaku Kepala Onder Afdeling Telokbetong.
Pada zaman pendudukan Jepang, kota Tanjungkarang-Telokbetong dijadikan shi (Kota) dibawah pimpinan seorang shichō (bangsa Jepang) dan dibantu oleh seorang fukushichō (bangsa Indonesia).
Ibukota Onder Afdeling Telokbetong adalah Tanjungkarang, sementara Kota Telokbetong sendiri berkedudukan sebagai Ibukota Keresidenan Lampung. Kedua kota tersebut tidak termasuk ke dalam Marga Verband, melainkan berdiri sendiri dan dikepalai oleh seorang Asisten Demang yang tunduk kepada Hoof Van Plaatsleyk Bestuur selaku Kepala Onder Afdeling Telokbetong.
Pada zaman pendudukan Jepang, kota Tanjungkarang-Telokbetong dijadikan shi (Kota) dibawah pimpinan seorang shichō (bangsa Jepang) dan dibantu oleh seorang fukushichō (bangsa Indonesia).
Sumber :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandar_Lampung
2. http://www.hukumkota-bl.net/index.php?option=com_content&view=article&id=63
http://www.hukumkota-bl.net/index.php?option=com_content&view=article&id=63&Itemid=34#sthash.tEtu6XTQ.dpuf
http://www.hukumkota-bl.net/index.php?option=com_content&view=article&id=63&Itemid=34#sthash.tEtu6XTQ.dpuf
Artikel Terkait
Sejarah Kota
- Sejarah Berdiri Kota Gorontalo
- Sejarah Awal Mula Berdiri Kota Palembang
- Sejarah Kota Dumai, Riau
- Sejarah berdiri Negara Thailand (Bangkok)
- Sejarah Terbentuk/Berdiri Kota Makassar
- Sejarah Awal Asal Usul Makanan Gudeg / Gudheg
- Sejarah Berdiri Stadion Giuseppe Meazza atau San Siro (Inter Milan)
- Sejarah Awal Berdirinya Negara Spanyol (Spain/España)
- Sejarah Awal Berdiri Lubang Jepang Di Kota Bukittinggi (Sumbar)
- Sejarah Awal Kota Provinsi Jambi
- Sejarah Awal Berdiri Kota Jakarta, Indonesia
- Sejarah Kabupaten Pati, Jawa Tengah
- Sejarah Terjadinya Perang Salib Di Dunia
- Sejarah Awal Berdiri Kerajaan Padjajaran
Sejarah Dunia
- Sejarah dan Penemuan Kaca Mata
- Sejarah Berdiri Perusahaan Suzuki
- Sejarah Makanan Khas Empek-Empek Palembang
- Sejarah Berdiri Negara Singapura
- Sejarah Makanan/Masakan Rendang Minangkabau
- Sejarah dan Penemu Alat Penangkal Petir
- Sejarah Berdiri Negara Amerika Serikat
- Sejarah Negara Republik Argentina
- Sejarah Negara Republik Uruguay
- Sejarah Makanan Tinutuan / Bubur Manado
- Sejarah Awal Mula Berdiri Kota Palembang
- Sejarah Adanya Olahraga-Permainan Rugby
- Sejarah Olahraga Bulu Tangkis (Badminton)
- Sejarah Perkembangan Video Tape Recorder
- Sejarah Awal Mula Adanya Tas Di Dunia
- Sejarah SEA Games (Pesta Olahraga Asia Tenggara)
- Sejarah Kota Dumai, Riau
- Sejarah Adanya Mesin Cuci Di Dunia
- Sejarah Perkembangan Buku di Dunia dan Indonesia
- Sejarah Asal Usul Adanya Sepatu di Dunia
- Sejarah Adanya Alat Musik Drum di Dunia
- Sejarah Perusahaan Amazon.com Penjualan Online
- Sejarah Perusahaan Rokok PT.Sampoerna
- Sejarah Berdiri Perusahaan Mitsubishi Motors
- Sejarah Awal Mula Berdiri Perusahaan Adidas
Sejarah Negara
- Sejarah Berdiri Kota Gorontalo
- Sejarah Berdiri Negara Singapura
- Sejarah Berdiri Negara Amerika Serikat
- Sejarah Negara Republik Argentina
- Sejarah Negara Republik Uruguay
- Sejarah Awal Mula Berdiri Kota Palembang
- Sejarah Awal Berdiri Negara Jerman
- Sejarah Awal Berdiri Negara Jepang
- sejarah Awal Berdiri Negara Arab Saudi
- Sejarah berdiri Negara Thailand (Bangkok)
- Sejarah Berdiri Negara Palestina (Palestin)
- Sejarah Awal Berdiri Negara Turki
- Sejarah Terbentuk/Berdiri Kota Makassar
- Sejarah Awal Berdiri Negara China
- Sejarah Awal Berdiri Negara Perancis (France)
- Sejarah Awal Berdiri Negara Iran
- Sejarah Awal Berdiri Negara Bahrain (Kerajaan Bahrain)
- Sejarah Awal Berdirinya Negara Spanyol (Spain/España)
- Sejarah Awal Berdiri Lubang Jepang Di Kota Bukittinggi (Sumbar)
- Sejarah Awal Berdirinya Negara Belanda
- Sejarah Awal Berdirinya Negara Rusia
- Sejarah Awal Berdirinya Negara Italia
- Sejarah Awal Berdirinya Negara Ukraina
- Sejarah Awal Berdirinya Negara Australia
0 komentar... Baca dulu, baru komentar
Posting Komentar