Sejarah Awal Adanya Makanan Kebab di Dunia - Kebab (kebap, kabab, kebob, kabob, kibob) merupakan sebutan untuk berbagai hidangan daging panggang/bakar yang ditusuk memakai tusukan atau batang besi. Hidangan ini umum dijumpai dalam masakan Laut Tengah, masakan Kaukasus, masakan Asia Tengah, masakan Asia Selatan, dan masakan beberapa negara Afrika.
Daging yang umum dipakai untuk kebab adalah daging domba dan daging sapi, atau kadang-kadang daging kambing, daging ayam, ikan, atau kerang. Kebab daging babi dikenal dalam masakan Azerbaijan, Bulgaria, Siprus, Yunani, dan negara bagian Goa di India.
Daging yang umum dipakai untuk kebab adalah daging domba dan daging sapi, atau kadang-kadang daging kambing, daging ayam, ikan, atau kerang. Kebab daging babi dikenal dalam masakan Azerbaijan, Bulgaria, Siprus, Yunani, dan negara bagian Goa di India.
Nama kebab berasal dari bahasa Arab: kabab (کباب) yang awalnya berarti daging goreng, bukan daging panggang/bakar. Kata kabab kemungkinan berasal dari bahasa Aram: כבבא kabbābā yang mungkin berasal dari bahasa Akkadia: kabābu yang berarti "bakar, panggang".Pada abad ke-14, kebab menjadi sinonim dengan tabahajah, hidangan berupa potongan daging goreng dalam bahasa Persia. Dalam buku-buku berbahasa Turki, istilah kebab sering dipakai untuk bola-bola daging yang dibuat dari daging ayam atau daging domba cincang. Istilah kebab baru berarti hidangan daging panggang (shish kebab) sejak zaman Kesultanan Utsmaniyah, namun masih ada istilah lain yang lebih kuno untuk daging panggang, yakni shiwa` (شواء ) asal bahasa Arab. Walaupun demikian, kebab masih dipakai dalam pengertian aslinya dalam berbagai hidangan seperti semur, misalnya tas kebab (kebab dalam mangkuk) dari Turki. Dalam masakan Mesir ada hidangan semur daging sapi dan bawang bombay yang disebut kebab halla.
Makanan khas Timur Tengah ini menurut sejarahnya berasal dari Turki. Namun ada juga yang mengatakan dari Arab yang dikenal dengan Kabbeh. Makanan khas ini mulai meluas ketika para pedagang Turki mengadakan kontak dengan masyarakat kota Berlin, Jerman sekitar abad 18. Aslinya daging kebab dipanggang, disajikan dengan roti pita, paprika, dan saus.
Dalam perkembangannya mengalami penyesuaian dan pencampuran dengan kebiasaan masyarakat Jerman. Di mana Kebab disajikan juga dengan aneka roti dan salad. Pola pemanggangan daging Kebab pun mulai berkembang dari tradisional ke pola modern menggunakan pemanggangan elektrik maupun gas. Di Jerman sendiri saat ini Kebab mampu menyaingi Hamburger yang sudah lama mereka kenal.
Dewasa ini Kebab telah merambah berbagai belahan dunia, Eropa Barat, Eropa Timur, Amerika, Kanada, Australia, Jepang, Cina, Malaysia, Indonesia. Makanan ini sudah tidak asing lagi buat mereka. Mahasiswa dari Ubekistan yang kuliah di Indonesia, misalnya, akan langsung menunjuk Kebab sebagai pilihan makanan ringan mereka tanpa bertanya-tanya lagi apa itu Kebab. Bahkan ketika melihat cara penyajiannya pun mereka tidak merasa heran kendati polanya berbeda dengan negara asalnya.
Memang cara penyajian Kebab antara satu negara dengan negara lainnya berbeda-beda, karena biasanya diadaptasikan dengan kebiasaan setempat atau disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya. Di Indonesia saat ini, Kebab mudah ditemui di pinggir-pinggir jalan. Menggunakan counter bergerak para penjaja menyajikan Kebab dengan versinya masing-masing. Umumnya menggunakan alat pemanggang atau burner yang ukurannya sudah dimodifikasi. Lebih kecil dari pada ukuran aslinya. Daging giling yang sudah berbumbu dipanggang dan dipotong tipis-tipis disajikan dengan sayuran dan sauce dibungkus roti pita atau sejenisnya.
Sedangkan pada Kebab Crush Zone memilih pendekatan lain. Yakni daging yang telah berbumbu dicetak lantas dipotong memanjang dengan ukuran yang lebih tebal. Dipanggang dengan alat panggangan anti lengket dan disajikan dengan sayuran, irisan timun, tomat dan aneka sauce pilihan, serta dibungkus roti Tortila, khas Meksiko. Hasilnya, Kebab Crush Zone akan lebih terasa dagingnya dan penuh aroma.
Dalam perkembangannya mengalami penyesuaian dan pencampuran dengan kebiasaan masyarakat Jerman. Di mana Kebab disajikan juga dengan aneka roti dan salad. Pola pemanggangan daging Kebab pun mulai berkembang dari tradisional ke pola modern menggunakan pemanggangan elektrik maupun gas. Di Jerman sendiri saat ini Kebab mampu menyaingi Hamburger yang sudah lama mereka kenal.
Dewasa ini Kebab telah merambah berbagai belahan dunia, Eropa Barat, Eropa Timur, Amerika, Kanada, Australia, Jepang, Cina, Malaysia, Indonesia. Makanan ini sudah tidak asing lagi buat mereka. Mahasiswa dari Ubekistan yang kuliah di Indonesia, misalnya, akan langsung menunjuk Kebab sebagai pilihan makanan ringan mereka tanpa bertanya-tanya lagi apa itu Kebab. Bahkan ketika melihat cara penyajiannya pun mereka tidak merasa heran kendati polanya berbeda dengan negara asalnya.
Memang cara penyajian Kebab antara satu negara dengan negara lainnya berbeda-beda, karena biasanya diadaptasikan dengan kebiasaan setempat atau disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya. Di Indonesia saat ini, Kebab mudah ditemui di pinggir-pinggir jalan. Menggunakan counter bergerak para penjaja menyajikan Kebab dengan versinya masing-masing. Umumnya menggunakan alat pemanggang atau burner yang ukurannya sudah dimodifikasi. Lebih kecil dari pada ukuran aslinya. Daging giling yang sudah berbumbu dipanggang dan dipotong tipis-tipis disajikan dengan sayuran dan sauce dibungkus roti pita atau sejenisnya.
Sedangkan pada Kebab Crush Zone memilih pendekatan lain. Yakni daging yang telah berbumbu dicetak lantas dipotong memanjang dengan ukuran yang lebih tebal. Dipanggang dengan alat panggangan anti lengket dan disajikan dengan sayuran, irisan timun, tomat dan aneka sauce pilihan, serta dibungkus roti Tortila, khas Meksiko. Hasilnya, Kebab Crush Zone akan lebih terasa dagingnya dan penuh aroma.
Sumber :
1. http://www.crushzonefunfood.com/index/kebab.htm
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Kebab
Artikel Terkait
Sejarah Dunia
- Sejarah dan Penemuan Kaca Mata
- Sejarah Berdiri Perusahaan Suzuki
- Sejarah Makanan Khas Empek-Empek Palembang
- Sejarah Berdiri Negara Singapura
- Sejarah Makanan/Masakan Rendang Minangkabau
- Sejarah dan Penemu Alat Penangkal Petir
- Sejarah Berdiri Negara Amerika Serikat
- Sejarah Negara Republik Argentina
- Sejarah Negara Republik Uruguay
- Sejarah Makanan Tinutuan / Bubur Manado
- Sejarah Awal Mula Berdiri Kota Palembang
- Sejarah Adanya Olahraga-Permainan Rugby
- Sejarah Olahraga Bulu Tangkis (Badminton)
- Sejarah Perkembangan Video Tape Recorder
- Sejarah Awal Mula Adanya Tas Di Dunia
- Sejarah SEA Games (Pesta Olahraga Asia Tenggara)
- Sejarah Kota Dumai, Riau
- Sejarah Adanya Mesin Cuci Di Dunia
- Sejarah Perkembangan Buku di Dunia dan Indonesia
- Sejarah Asal Usul Adanya Sepatu di Dunia
- Sejarah Adanya Alat Musik Drum di Dunia
- Sejarah Perusahaan Amazon.com Penjualan Online
- Sejarah Perusahaan Rokok PT.Sampoerna
- Sejarah Berdiri Perusahaan Mitsubishi Motors
- Sejarah Awal Mula Berdiri Perusahaan Adidas
Sejarah Makanan
- Sejarah Makanan Khas Empek-Empek Palembang
- Sejarah Makanan/Masakan Rendang Minangkabau
- Sejarah Makanan Tinutuan / Bubur Manado
- Sejarah Masakan-Makanan Karedok Bandung
- Sejarah Adanya Makanan Bakso di Dunia
- Sejarah Makanan Nasi Tutug Oncom,Kuliner Khas Jawa barat
- Sejarah Berdiri Perusahaan MCDonald
- Sejarah Adanya Penemuan Ice Cream (Es Krim)
- Sejarah Awal Asal Usul Makanan Gudeg / Gudheg
- Sejarah Asal Usul Adanya Makanan Roti Di Dunia
- Sejarah Asal Donat di Dunia
Sejarah Wisata
- Sejarah Makanan Khas Empek-Empek Palembang
- Sejarah Makanan Tinutuan / Bubur Manado
- Sejarah Adanya Minuman Teh dan Penemunya
- Sejarah Awal Asal Usul Makanan Gudeg / Gudheg
- Sejarah Awal Berdiri Lubang Jepang Di Kota Bukittinggi (Sumbar)
- Sejarah Awal Adanya Suku Dayak di Indonesia
- Sejarah Asal Tari Piring Minangkabau
- Sejarah Si Anak Durhaka Malin Kundang
- Sejarah Asal Tari Topeng Di Cirebon
- Sejarah Awal Adanya Suku Sunda Di Indonesia
- Sejarah Awal Kota Provinsi Jambi
- Sejarah Awal Tercipta Tari Barong Bali
0 komentar... Baca dulu, baru komentar
Posting Komentar