Sejarah Awal Berdiri Negara Jepang - Jepang merupakan sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan.
Sejarah Berdirinya :
Jepang kini sudah dikenal masyarakat dunia bukan lagi sebagai negara
berkembang melainkan sebagai negara maju.. Hal ini dibuktikan dengan
merajalelanya produk-produk yang beredar dengan lebel Negara Matahari
Terbit tersebut. Seperti konsumsi (rumah makan), barang elektronik,
transportasi, pakaian, dan bahan baku lainnya bahkan atom & nuklir.
Jepang
sendiri adalah negara yang tidak begitu luas dibandingkan dengan
Indonesia. Namun Jepang sudah mampu mengalahkan negara-negara Asia
lainnya. Luas negara Jepang sendiri adalah + 378.000km2 (ada pula yang
menyebutkan hanya 370.000 km2). Itu berarti hanya 1/25 (seper dua puluh
lima) dari negara Amerika. Bahkan cenderung lebih kecil dari Kalifornia.

Berdasarkan
keadaan geografis dan sejarahnya, Jepang dibagi menjadi sembilan
kawasan dari 47 prefektur. Kesembilan wilayah tersebut adalah Hokkaido,
Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu, dan Okinawa.
Sedang empat pulau utamanya adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan
Kyushu.
Selain dikenal sebagai product monster, Jepang juga dikenal
sebagai negara misteri karena penuh tanda tanya dan sejarah. Mulai dari
agama, bahasa, kebudayaan, penduduk, hingga awal terjadinya
kepulauannya. Jika Amerika ditemukan oleh Colombus?, maka tidak begitu
dengan Jepang.
Awal terjadinya kepulauan Jepang dimulai pada masa
Palaozoic. Kala itu Jepang masih merupakan dasar lautan. Setelah
memasuki masa Mesozoic, dasar lautan yang dimaksud mengalami perubahan
dan membentuk daratan yang menyambung dengan Asia. Namun, pada akhir
periode III masa Cenozoik, daratan tersebut kembali ke dasar laut.
Pada
periode IV masa Deluvium, dasar laut tersebut timbul kembali dan sekali
lagi menyatu dengan Asia. Setelah mengalami banyak perubahan alam dan
cuaca, pada zaman es ke-3 (Dilivium), daratan yang menyatu dengan Asia
ini berangsur-angsur mengalami penurunan dan membentuk kepulauan Jepang
seperti sekarang ini.
Jepang yang memiliki ¾ kawasan pegunungan atau +
70% dari keseluruhan daratan memiliki empat musim yang berbeda. Empat
musim tersebut adalah musim semi/haru (Maret – Mei), panas/natsu (Juni –
Agustus), dingin/fuyu (September – Nopember), gugur/aki (Desember –
Februari). Meski perubahan-perubahan iklim & cuaca sangat dinantikan
masyarakat Jepang, ternyata Jepang sangat rawan terjadi gempa bumi dan
bencana alam akibat letak geografisnya yang dipenuhi dengan pegunungan
dan bukit-bukit.
Penghuni Jepang sendiri berasal dari beberapa negara
yang bersinggah dan melakukan jual beli. Banyak pihak yang berpendapat
berbeda akan hal ini. Masyarakat awam cenderung beranggapan bahwa suku
Ainu lah sebagai penduduk pertama Jepang. Namun, pendapat tersebut belum
dapat dibenarkan. Pendapat lain juga menyebutkan bahwa penduduk asli
atau nenek moyang Jepang adalah yang memiliki kebudayaan Jōmon. Hal ini
dikarenakan telah ditemukannya fosil dari hasil kebudayaan Jōmon. Ada
pendapat lain yang menyebutkan, dan terkenal dengan sebutan Teori
Selatan-Utara bahwa nenek moyang Jepang yang asli berasal dari daratan
Asia yang tinggal dan menamakan dirinya sebagai Kikajin yang berawal
pada jaman Yayoi.
Teori Selatan menyebutkan bahwa nenek moyang Jepang
berasal dari Asia Tenggara seperti Tibet, Taiwan, Kepulauan Pasifik
Barat Daya, Melayu, dan bahkan Indonesia. Teori ini dapat dibenarkan
dengan adanya penemuan tentang cara bercocok tanam yang dilakukan oleh
nenek moyangnya dengan cara membuat sawah.
Teori Utara menyebutkan
lain. Di sini disebutkan bahwa nenek moyang Jepang berasal dari pusat
daratan Asia seperti Mongol, Manchuria, Siberia, dan Turki. Teori juga
dapat dibenarkan karena tata bahasa yang digunakan dalam keseharian
msyarakat Jepang sesuai dengan susunan bahasa Korea, Ural, Turki, dan
sebagainya.
Zaman di Jepang
Pada dasarnya, Jepang
memiliki banyak jaman sesuai dengan perubahan masa dan kekuasaan.
Namun, secara garis besar Jepang dibagi menjadi 5 periode. Periode
tersebut meliputi
- Abad kuno atau disebut dengan ‘Kodai’.
Periode ini meliputi zaman primitif / Genshi Jidai (abad ke-3), zaman
Yamato (592), zaman Nara (710), dan zaman Hei An (794-1192)
- Abad
pertengahan atau disebut dengan ‘Chuusei’ yang meliputi zaman Kamakura
(1192-1333), zaman Muromachi (1334-1573), dan zaman Azuchi Momoyama
(1573-1603)
- Abad pra modern atau ‘Kinsei’ yang dimulai dengan zaman Edo (1603-1868)
- Abad
modern atau ’Kindai’. Pada periode Jepang banyak mengalami perubahan
dan mulai dikenal dunia luar. Zaman yan sering dibicarakan ini dikenal
dengan zaman Meiji (1868-1912)
- Dewasa ini atau lebih dikenal
dengan ‘Gendai’. Periode ini meliputi zaman Taisho (1912-1926), zaman
Showa (1926-1991), dan zaman Heisei (1991-sekarang?)
Dalam
perputaran tiap zaman, Jepang juga mengalami perubahan kebudayaan.
Namun, perubahan yang paling besar (meliputi social dan politik) adalah
saat terjadinya ‘Restorasi Meiji’. Pada saat itu, Jepang dipaksa untuk
kembali membuka diri untuk negara luar.
Tambahan :
Sejarah Jepang dimulai pada tahun 1603. Pada saat itu, Ieyasu yang telah
berhasil menyatukan seluruh Jepang, membangun kekaisarannya di Edo,
sekarang dikenal dengan Tokyo. Ieyasu mencoba membangun setiap aspek di
negara ini sehingga negara ini mampu berdiri sendiri tanpa bantuan dari
negara lain. Hasil dari politik yang dilakukan Ieyasu ini kemudian
dimanfaatkan oleh Kekaisaran Tokugawa pada tahun 1639 dengan lahirnya
Politik Isolasi. Latar belakang dari lahirnya Politik Isolasi ini
banyaknya misionaris Kristen yang datang menyebarkan Agama Kristen.
Berkembangnya Agama Kristen akan menjadi mimpi buruk bagi kekaisaran,
oleh sebab itu Kaisar mengambil langkah untuk tidak berhubungan dengan
negara asing, kecuali dengan Pedagang-Pedagang Belanda yang dinilai
menguntungkan. Itu pun hanya dilakukan di satu tempat, yaitu di Pulau
Dejima, Nagasaki.
Politik
Isolasi ini bertahan lebih dari 200 tahun sampai pada tahun 1853,
Komodor Perry dari angkatan laut Amerika Serikat dengan 4 buah kapalnya
memaksa Jepang untuk membuka diri kembali terhadap dunia luar.
Kekaisaran
Tokugawa berakhir pada tahun 1867, dan digantikan dengan Kekaisaran
Meiji. Pada zaman ini Jepang banyak mengalami kemajuan. Dan hanya dalam
beberapa decade mampu menyejajarkan diri dengan negara-negara barat.
Pada zaman ini pula Edo berganti nama dengan Tokyo, dan kasta-kasta yang
ada pada zaman feudal dihapuskan. Restorasi Meiji benar-benar mampu
menggerakkan seluruh aset negara yang ada, sehingga pada beberapa
peperangan, Jepang dapat menang. Hasil dari kemenangan itu antara lain
adalah dengan direbutnya Taiwan dari Cina pada tahun 1895 dan Sakhalin
selatan pada tahun 1905 dari Rusia. Setelah itu Jepang pun mulai
membesarkan daerah jajahannya dengan merebut korea pada tahun 1910.
Kaisar Meiji meninggal pada tahun 1912 dan mewariskan tahta pada Kaisar
Taisho, dan dimulailah Kekaisaran Showa.
Kekaisaran Showa ini
dimulai dengan kondisi yang menjanjikan. Industri yang terus berkembang,
dan kehidupan politik yang telah mengakar di parlemen-parlemen
pemerintahan. Namun masalah-masalah baru terus bermunculan. Krisis
ekonomi dunia menekan kehidupan rakyat. Rakyat mulai tidak percaya
terhadap pemerintah karena banyaknya skandal. Hal ini dimanfaatkan oleh
para ekstrimis dan berhasil menomorsatukan militer di negara ini. Jepang
pun mulai terlibat pada banyak peperangan. Fungsi dari Parlemen pun
semakin berkurang. Semuanya ditangani militer. Hingga pada akhirnya
pecahnya Perang Pasifik pada tahun 1941.
Pada tahun 1945, Jepang
menyerah pada sekutu akibat semakin melemahnya kekuatannya setelah
Hiroshima dan Nagasaki dilumpuhkan. Dalam masa pendudukan sekutu ini
banyak hal yang diubah. diantaranya adalah diberikannya hak kepada
wanita untuk memberikan suara pada pemilu, dan juga kebebasan untuk
mengelurkan pendapat, memeluk agama, dan lain-lain. Pada tahun
1951, setelah ditandatanganinya Perjanjian Perdamaian San Fransisko,
Jepang mendapatkan haknya kembali untuk menjalankan politiknya kembali.
Satu
tugas besar menunggu, yaitu mengangkat kembali negara ini dari
keterpurukannya akibat perang. Dalam masa tidak lebih dari 10 tahun,
dibantu dengan negara-negara luar, Jepang mampu tegak kembali dan
bersaing di pasar internasional. Satu bukti dari kebangkitannya itu
adalah dengan menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo 1964, yang juga menjadi
symbol atas kebangkitan Jepang. Tidak hanya itu, pada tahun 1975 Jepang
sudah diakui menjadi negara maju dan masuk dalam kelompok negara G-7.
Sumber :
1. http://jpn-things.blogspot.com/2009/06/sejarah-singkat-berdirinya-jepang.html
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Jepang
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang